Aktivitas memandikan si kecil memang salah satu momen paling menyenangkan. Bermain air, melihat wajah mungilnya tertawa, menggerakkan tangan dan kaki dengan riang membuat perasaan kita tenang. Namun jangan sekadar membersihkan tubuhnya. Beri juga sentuhan berupa pijatan halus. Pijatan lembut dengan tekanan konstan memiliki banyak manfaat. Pertanyaannya, bagian mana saja yang boleh dipijat dan apa manfaatnya? Praktisi neurosains terapan, Anne Gracia, menyebut beberapa bagian tubuh si kecil yang bisa dirangsang seperti yang dikutip dari klikdokter.com:
1. Dahi
Pijatan lembut di dahi membantu bayi mendapat stimulus kehangatan yang meningkatkan peredaran darah di sekitar dahi dan mata. “Caranya, tangan memijat dahi si kecil tapi telapak tangan kita melayang di muka bayi. Akibatnya, bayi seperti diajak bermain ci luk ba. Sesekali ia melihat wajah ibu, sesekali tidak. Bayi senang karena berkesempatan membedakan gelap dan terang. Saat lahir, ia belum bisa melihat dengan jelas tapi bisa membedakan terang dan gelap dari buka tutup telapak tangan
ibu,” terang Anne.
2. Sudut bibir sampai ke depan telinga
Berikan pijatan lembut dengan gerakan melingkar dari sudut bibir ke telinga bagian depan cuping. Jari telunjuk ibu kemudian ditarik kembali ke arah sudut bibir sementara jari tengah ibu di bawah rahangnya. Manfaatnya, merangsang otot-otot si kecil mengenali gerakan pengunyahan dan pengisapan. Nantinya, merangsang bibir dan tulang rahang bawahnya untuk mengeluarkan bunyi dan berbicara.
3. Tengkuk
“Caranya dengan memberi tekanan lembut secara pasti dalam bentuk putaran. Bisa ke kiri atau ke kanan, 3 sampai 5 kali. Lalu, diakhiri dengan tekanan baru kemudian jari dilepaskan. Gerakan itu bermanfaat membantu buah hati mengenali sendi putar di tengkuk dan merangsangnya mengangkat kepala ketika tengkurap. Ini penting untukpengendalian kepala terhadap tubuh sampai masa belajar nanti.”
4. Tangan dan kaki termasuk selangkangan, pergelangan, sampai telapak
Saat lahir, tangan dan kaki bayi cenderung mengatup atau mengerucut. Latih tangan bayi dengan pemijatan lembut dengan tekanan pasti agar telapak itu belajar membuka dan mengatup sesuai kebutuhan. Pijatan lembut di telapak tangan merangsangnya untuk menggenggam dan melepas. Sementara di kaki menyiapkan si kecil untuk melangkah. Bukan berarti ini hanya tugas ibu. Ayah pun
memegang peran. Begini, pijatan ibu dan ayah meski sama-sama lembut, memiliki kekuatan berbeda. Jika ayah meluangkan waktu bergantian dengan ibu memberi pijatan lembut, si kecil akan mengenali dan membedakan besar tekanan yang diterimanya.
Disadari atau tidak, kata Anne, si kecil sebenarnya
secara refleks merespons pijatan itu. Ototnya acap kali memberi tekanan balik. Dengan kata lain, ketika dipijat lembut, si kecil sebenarnya belajar mengenali dan mengendalikan tenaga yang dimilikinya. “Dalam kajian psikologi, manusia memiliki dua reaksi: fight (memberi reaksi balik) atau flight (membiarkannya). Kalau dapat pijatan dari ayah dan ibu, orang tua akan mendapat dua jenis reaksi dari si kecil. Sementara si kecil belajar beradaptasi terhadap dua jenis pijatan itu. Adaptasi adalah salah satu bentuk kecerdasan. Artinya, pijatan dari ayah dan ibu menyiapkannya menjadi anak yang cerdas,” ulas Anne.
Sumber : klikdokter.com
0 comments:
Post a Comment