GTK dan Tenaga Administrasi
Foto Bersama Bersama Kepala Sekolah Bpk. Alex B. Mena, S.Pd, M.Pd dan Dewan Guru serta Tenaga Administrasi
PESERTA DIDIK KELAS 9
Foto Bersama Peserta Didik dan Wali Kelas Bpk. L. Kaluti
Peserta Didik Kelas 8 Flamboyan
Foto Bersama Peserta Didik dan Wali Kelas Ibu Almeida Tumani, S.Th
Peserta Didik Kelas 8 Teratai
Foto Bersama Peserta Didik dan Wali Kelas Ibu Feybe Ndawu, S.Th
Peserta Didik Kelas 7 Asoka
Foto Bersama Peserta Didik dan Wali Kelas Ibu Dra. Suyatni Ponsedo
Peserta Didik Kelas 7 Bogenfil
Foto Bersama Peserta Didik dan Wali Kelas Ibu Selfian Gogali, S.Pd
Saturday, January 4, 2025
Apa itu Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu
8 Dimensi Profil Lulusan
- Keimanan dan Ketakwaant erhadap Tuhan YME. Individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan serta menghayati nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
- Kewargaan. Individu yang memiliki rasa cinta tanah air, mentaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian, tanggungjawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang terkait keberlanjutan manusia dan lingkungan.
- Penalaran Kritis. Individu yang mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi untuk menyelesaikan masalah.
- Keativitas. Individu yang mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau jnformasi untuk menciptakan solusi yang unik da bermanfaat.
- Kolaborasi. Individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab.
- Kemandirian. Individu yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain.
- Kesehatan. Individu yang memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin (well-being).
- Komunikasi. Individu yang memiliki kemampuan komunikasi intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.
Friday, October 11, 2024
Yuk Pelajari Modul Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya. (Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017).
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak ada hanya satu cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran. Guru perlu menyusun bahan pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas harian baik yang dikerjakan di kelas maupun yang di rumah, dan asesmen akhir sesuai dengan kesiapan peserta didik dalam mempelajari bahan pelajaran tersebut, minat atau hal apa yang disukai peserta didiknya dalam belajar, dan bagaimana cara menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan profil belajar peserta didiknya.
Jadi dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 3 aspek yang bisa dibedakan oleh guru agar peserta didiknya dapat mengerti bahan pelajaran yang mereka pelajari, yaitu aspek konten yang mau diajarkan, aspek proses atau kegiatan-kegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh peserta didik di kelas, dan aspek ketiga adalah asesmen berupa pembuatan produk yang dilakukan di bagian akhir yang dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran berdiferensiasi berbeda dengan pembelajaran individual seperti yang dipakai untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru tidak menghadapi peserta didik secara khusus satu persatu agar ia mengerti apa yang diajarkan. Peserta didik dapat berada di kelompok besar, kecil atau secara mandiri dalam belajar.
Untuk lebih memahami tentang Model Pembelajaran Berdiferensiasi, yuk silahkan dibaca materinya atau didownload pada link berikut ini:
Buku Model Pembelajaran Berdiferensiasi
Friday, April 12, 2024
Cara Mengecek Penerima Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP)
- Peserta Didik pemegang KIP
- Peserta Didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan pertimbangan khusus seperti:
- Peserta Didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan pertimbangan khusus seperti:
- Peserta Didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan
- Peserta Didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera
- Peserta Didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan
- Peserta Didik yang terkena dampak bencana alam
- Peserta Didik yang tidak bersekolah (drop out) yang diharapkan kembali bersekolah
- Peserta Didik yang mengalami kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua yang mengalami pemutusan hubungan kerja, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di Lembaga Pemasyarakatan, memiliki lebih dari 3 (tiga) saudara yang tinggal serumah
- Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan non formal lainnya
4. Setelah itu Pilih Tombol Warna Biru bertuliskan Cari Penerima PIP
Seleksi Calon Penulis Buku Teks Utama Mata Pelajaran Program Keahlian dan Konsentrasi Keahlian Jenjang SMK/MAK Tahun 2024
1. Dasar-Dasar Teknika Kapal Penangkapan Ikan (Fase E)
- Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
- Guru mata pelajaran dari 12 mata pelajaran (10 mata pelajaran fase F dan 2 mata pelajaran fase E) atau Akademisi/Praktisi pada bidang yang relevan.
- Berlatar belakang pendidikan minimal S1/sederajat dengan latar belakang pendidikan yang relevan.
- Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun dalam bidang ilmu terkait bagi guru dan akademisi
- Memiliki pengalaman minimal 5 tahun di dunia usaha dan industri untuk praktisi dan pelaku industri.
- Memahami Kurikulum Merdeka dan paradigma SMK/MAK.
- Lebih diutamakan memiliki pengalaman dalam menulis buku/bahan ajar/modul/karya tulis pada bidang terkait.
- Bersedia bekerja dalam tim yang ditentukan oleh Pusat Perbukuan dan mengikuti tahapan penyusunan buku teks SMK/MAK.